Sunday, September 25

Serat Babad Kadhiri (1)


kemaren saya dibelikan buku sama bapak, judulnya Serat Babad Kadhiri, terjemahan dari manuskrip kuno tentang kisah berdirinya kejayaan Kediri, karangan Mas Ngabei Purbawidjaja

oke saya mulai saja.....

awalnya pada tahun 1832, saat kediri dalam pemerintahan Gupermen ( pemerintahan belanda ), ada seorang pembesar Belanda yang bertanya tentang legenda kota Kediri. beliau bertanya pada Mas Ngabei Purbawidjaja, seorang Beskal atawa jaksa ageng yang pertama di kota Kediri, beliau merupakan canggah dari Pangeran Katawengan yang berkuasa di Kediri. Namun  Mas Ngabei Purbawidjaja tidak mengetahui secara lengkap sejarah kota kediri, ia hanya tau dari zaman Panji Inu Kertapati ke depan.

merasa bahwa dirinya tidak mengetahui betul sejarah kota kediri, beliau memanggil seorang dalang wayang klithik atawa wayang krucil bernama Ki Dermakanda. ki Dermakanda tinggal di daerah Kandairen, Mojoroto, kediri. dalang tersebut sudah sangat sepuh, namun masih enerjik dan mampu bercerita dengan baik dan sangat jelas. Ki Dermakanda sering menceritaken tentang kerajaan Kadhiri, Jenggala, Ngurawan, dan Singasari dalam mendalang. sesampainya di kediaman Mas Ngabei Purbawidjaja langsung memberi tahu perlunya Ki Dermakanda di panggil ke kediaman Mas Ngabei Purbawidjaja. yaitu menceritaken babad tanah kadhiri dari awal sampai hari itu.

mengetahui hal tersebut, Ki Dermakanda menjawab, bahwa dirinya juga sama dengan Mas Ngabei Purbawidjaja, hanya tahu sejarah Panji Inu Kertapati kedepan. Namun Ki Dermakanda tak kurang akal, beliau memanggil sahaba jin nya, Kyai Buta Locaya yang bersemayam di goa selobale, gunung klotok. Buta Locaya merupakan penguasa Gaib di seluruh tanah kediri. Gunung Kelud, Gunung Wilis, hingga ke utara sampai perbatasan Japanan ( sekarang mojosari, mojokerto ), Kyai Buta Locaya sudah tinggal kahyangan hutan gunung wilis, sejak kediri belum menjadi kota.

Mas Ngabei Purbawidjaja pun menyetujuinya, tapi dengan syarat, sesajen yang di siapkan harus lengkap seperti orang hendak menyewa atau memainkan wayang krucil atawa wayang klithik tadi, terang ki Dermakanda. Ki Dermakanda melanjutkan syaratnya, bahwa harus ada perantara yang akan di rasuki oleh Kyai Buta Locaya, dan wawancara dengan ki buta locaya dilaksanaken pada hari jumat kliwon. setelah menjelaskan semuanya, Ki Dermakanda mohon diri untuk mempersiapkan diri.

pada malam jumat kliwon yang sudah ditentukan, Mas Ngabei Purbawidjaja sudah menyediakan syarat"nya, di tata rapi diatas tikar pandan, dikamar tamu.

menjelang tengah malam, Ki Dermakanda menghadap Mas Ngabei Purbawidjaja serta membawa temannya, seorang nayaga, bernama Pak Sondong yang juga sudah sepuh. Pak Sondong lah yang nanti akan menjadi perantara bagi Kyai Buta Locaya, dan sebagai wakil Mas Ngabei Purbawidjaja adalah Ki Dermakanda sendiri. Ki Dermakanda mempersilakan Mas Ngabei Purbawidjaya untuk mendengarkan dan mencatat semua yang dikatakan Pak Sondong nantinya. (bersambung)

3 comments:

  1. ternyata sampeyan orang kediri tho mas..salam kenal ya..betul foto di postingan -ku ttg smp1 kediri itu pak Tukidi,beliau wali kelas-ku kelas 3,sampeyan dulu juga smp1 yaa??

    ReplyDelete
  2. inggih mbak mia. hehehe salam kenal. iya saya sempat 3 tahun sekolah di sana. tapi jauh di bawah mbak mia. mbak mia dulu angkatan taun berapa?

    ReplyDelete
  3. Sambungannya mana mas.. saya suka baca sejarah jawa kuno

    ReplyDelete